Di era dinamika bisnis global saat ini, keterlibatan perusahaan dalam inisiatif berkelanjutan bukan hanya sebuah pilihan, melainkan suatu keharusan. Konsep Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) telah merambah ke pusat perhatian dalam menentukan nilai dan reputasi suatu perusahaan. Namun, pertanyaan mendasar yang muncul adalah sejauh mana pelaporan ESG dapat mempengaruhi penilaian perusahaan, terutama di tengah-tengah ketidakpastian kebijakan pemerintah.
Pentingnya ESG dalam Penilaian Perusahaan
Pentingnya kita untuk menggunakan median industri untuk melaporkan ESG dari berbagai pengaturan, pelaporan ESG membuka pintu bagi perusahaan untuk membangun narasi berkelanjutan. Di dalamnya, terdapat keyakinan mendalam pada validitas Indikator Variabel (IVs) yang digunakan. Terlepas dari kurangnya mekanisme pasti, ukuran dewan dan skor ESG median secara langsung terkait dengan penilaian perusahaan. Konstruksi ini dianggap berpengaruh pada penilaian pasar hanya melalui dampaknya pada pelaporan ESG dari entitas, menjadikan mereka kandidat kuat sebagai IVs.
Temuan dari Model Estimasi 2SLS
Hasil dari model estimasi 2SLS menawarkan wawasan yang mendalam. Meskipun estimasi koefisien untuk variabel kontrol diabaikan untuk kejelasan, koefisien yang tercatat konsisten dengan temuan sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa faktor ketidakpastian kebijakan pemerintah mempengaruhi nilai perusahaan dengan cara yang signifikan. Selain itu, ESG dan komponennya memiliki dampak positif dan signifikan terhadap penilaian perusahaan.
Membidik Ketidakpastian dengan ESG
Salah satu temuan menarik adalah bahwa pelaporan ESG memiliki potensi untuk melindungi penilaian perusahaan dari dampak negatif ketidakpastian kebijakan pemerintah. Terlibat dalam kegiatan yang ramah lingkungan dan sosial memberikan perlindungan terhadap efek negatif dari ketidakpastian kebijakan. Meskipun demikian, tata kelola perusahaan tampaknya tidak memiliki kemampuan untuk meredam dampak negatif dari ketidakpastian kebijakan pada penilaian perusahaan. Ini mungkin karena fokus pada pemegang saham dapat membatasi fleksibilitas manajerial saat ketidakpastian meningkat.
Pentingnya Materialitas dalam Pelaporan Keberlanjutan
Temuan ini memperkuat pentingnya materialitas dalam pelaporan keberlanjutan. Firma-firma dengan skor ESG yang lebih tinggi tidak hanya memperoleh nilai pasar yang lebih tinggi, tetapi juga efek asuransi yang lebih kuat. Hal ini memberikan kontribusi signifikan pada diskusi mengenai dampak material dari pelaporan keberlanjutan terhadap hasil keuangan. Manajer sekarang dihadapkan pada dilema penting: melayani lingkungan dan masyarakat bahkan jika tidak selalu menguntungkan secara finansial. Temuan ini mendukung pentingnya melayani para pemangku kepentingan melalui investasi yang ramah lingkungan dan sosial.
Mengeksplorasi Integrasi Pelaporan Non-Keuangan dan Keuangan
Temuan ini juga memberikan wawasan berharga bagi pengatur standar. Mereka menyoroti peran penting pelaporan keberlanjutan dalam menentukan penilaian perusahaan. Oleh karena itu, pendekatan yang lebih terintegrasi antara pelaporan non-keuangan dan keuangan mungkin memberikan manfaat keuangan tambahan. Standar-standar baru di masa depan mungkin lebih mendorong untuk memasukkan aspek non-keuangan dalam laporan keuangan.
Kesimpulan: Menghadapi Masa Depan dengan ESG
Pentingnya ESG dalam mempengaruhi penilaian perusahaan dan mengatasi ketidakpastian kebijakan pemerintah tidak dapat diabaikan. Perusahaan yang berkomitmen pada inisiatif berkelanjutan dapat membangun modal reputasi yang kuat, yang memberikan perlindungan selama masa ketidakpastian. Manajer dan praktisi harus mempertimbangkan dampak material dari pelaporan keberlanjutan. Temuan ini juga memicu diskusi tentang pentingnya memasukkan aspek non-keuangan dalam laporan keuangan secara lebih menyeluruh di masa depan.
Dengan demikian, terlibat dalam ESG bukan hanya tentang keberlanjutan bisnis, tetapi juga tentang membangun nilai dan ketahanan terhadap lingkungan bisnis yang selalu berubah. Dalam menghadapi masa depan, pelaporan ESG bukan lagi hanya opsional, melainkan suatu kewajiban yang harus diemban oleh setiap perusahaan yang ingin membentuk dunia yang lebih berkelanjutan.
Sumber:
Azimli, A., & Cek, K. (2023). Can sustainability performance mitigate the negative effect of policy uncertainty on the firm valuation?. Sustainability Accounting, Management and Policy Journal.
Penulis: Zumrotul Minrovia & Zakharia Vito